Solusi HPE GreenLake Wujudkan Pengalaman TI On-Premise dengan Skema Pembayaran Cloud

image1_multipolar_technology_112000_big

image1_multipolar_technology_112000_big

WE Online, Jakarta – Dukungan infrastruktur teknologi informasi yang mumpuni haruslah bisa mengiringi pesatnya pertumbuhan bisnis di era transformasi digital. Bicara infrastruktur TI, seringkali investasi TI menjadi kendala bagi banyak perusahaan saat dibutuhkan penyegaran infrastruktur teknologinya.

Menjawab tantangan tersebut, perusahaan perlu mengubah cara pandang terhadap anggaran perusahaan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengubah alokasi biaya yang biasa digunakan terutama untuk pembaharuan infrastruktur TI dengan mengalihkan investasi di awal (Capex) untuk infrastruktur yang sifatnya on-premise ke biaya operasional (Opex).

PT Multipolar Technology Tbk merekomendasikan HPE GreenLake sebagai solusi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan infrastruktur TI baik itu server, storage, maupun networking tanpa harus dipusingkan dengan investasi di awal. HPE GreenLake menciptakan pengalaman Everything-as-a-Service dengan skema pay-per-use (pembayaran-per-pemakaian).

Solusi ini memungkinkan perusahaan mengadopsi model layanan on-premise secara fleksibel yang bisa dengan mudah ditingkatkan atau diturunkan kapasitasnya dan juga dapat disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

“Konsep ini menarik. Di saat pengetatan budget untuk pembelian atau investasi TI, HPE GreenLake bisa jadi solusi yang fleksibel dan ekonomis dengan konsep pay-per-use atau bayar sesuai pemakaian,” ujar Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

“Solusi HPE GreenLake menawarkan keseimbangan, di mana semua biaya didasarkan pada penggunaan sehingga tidak ada lagi biaya-biaya tambahan yang terjadi di belakang. Apalagi, perusahaan biasanya hanya fokus pada biaya inti di awal, tanpa melihat adanya potensi biaya lain (yang mungkin terjadi),” tambah Yohan.

HPE GreenLake menyediakan fleksibilitas dan nilai ekonomis layaknya public cloud dengan keamanan dan manfaat on-premise. Solusi ini merupakan pilihan cerdas yang memudahkan perencanaan belanja TI sehingga investasi di awal bisa ditekan. Perangkat yang berada di lokasi pengguna tentunya merupakan nilai tambah karena pengguna memiliki kendali penuh atas pengelolaannya dan sesuai dengan pemenuhan regulasi.

Mengacu pada laporan Forrester terhadap HPE GreenLake, disebutkan bahwa dengan mengimplementasikan solusi ini, perusahaan mampu menghemat capital expenditure sebesar 30%. Selain itu, perusahaan juga dapat dengan mudah mengembangkan infrastruktur TI yang mumpuni dan mempunyai kontrol penuh atas seluruh penggunaannya.

HPE GreenLake: Solusi Konsumsi TI Ala Cloud Berbasis On Premises

hpe-multipolar_image1_hpe-greenlike

hpe-multipolar_image1_hpe-greenlike

Ketika membahas keberlangsungan usaha, terdapat dua pondasi penting yang perlu diperhatikan, yaitu rencana bisnis dan teknologi Informasi (TI). Namun, ketika dihadapkan pada pilihan investasi, perusahaan tak jarang kebingungan memilihnya.

Sebab, rencana bisnis merupakan penggerak ekonomi perusahaan, tetapi di sisi lain TI yang mumpuni menjadi kewajiban. Apalagi di tengah digitalisasi yang kian masif dilakukan banyak kompetitor.

Untuk menjawab tantangan ini, perusahaan perlu berpikir secara strategis dengan mengubah cara pandang terhadap keuangan perusahaan.

Salah satunya dengan mengubah alokasi biaya yang biasa digunakan, terutama untuk infrastruktur TI. Ketimbang berhemat dengan investasi di awal (Capex) untuk on-premises, Anda dapat mengalihkan kebutuhan TI ini lewat biaya operasional (Opex).

Melalui Webinar New Normal: The Era of Consumption-Based IT Model pada Rabu, (2/9/2020), Pakar TI Richard Kartawijaya mengungkapkan jika investasi capex tidak lagi menguntungkan layaknya tahun 90-an.

Hal ini tentu masuk akal, mengingat perangkat TI seperti server tak jarang memiliki masa end of life yang singkat, sehingga investasi jangka panjang bukanlah hal yang tepat. Ia menambahkan jika keuangan perusahaan akan lebih baik diinvestasikan pada kebutuhan bisnis hingga 80 persen.

“Zaman dulu, orang berinvestasi besar pada TI, karena mereka perlu. Sekarang, invest besar di TI maka nilainya bisa terus menyusut hingga akhirnya hilang,” ujar Richard.

Langkah ini bahkan mulai banyak dipertimbangkan oleh perusahaan besar di Indonesia. Richard mencontohkan jika salah satu perusahaan pertambangan mampu menekan biaya TI dengan metode berlangganan.

“Dengan memindahkan investasi di depan menjadi biaya operasional, perusahaan justru semakin untung. Apalagi metode layanan masa kini seperti cloud hingga on premises, justru lebih murah dan praktis,” kata Richard.

Namun, Richard menambahkan jika menggunakan layanan on-premises tetap perlu diperhatikan biayanya. Sebab tak jarang penyedia menerapkan sistem bundling yang akhirnya memakan biaya sama besarnya dengan investasi.

Hal senada turut disampaikan oleh Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan. Menurutnya, perusahaan bisa saja mengakali investasi on-premises dengan mengalihkannya ke pihak leasing dengan pembayaran berkala.

Namun, adanya sistem kontrak berjangka membuat perusahaan tidak bisa mengubah strategi bisnisnya tiba-tiba, pun dengan biaya yang tidak didasarkan pada penggunaan melainkan pada banyaknya jumlah perangkat yang digunakan.

“Menggunakan leasing itu tidak bisa putus kontrak tiba-tiba atau trial. Untuk biaya juga didasarkan kontrak, bukan pada sistem pay-per-use,” ujar Yohan.

Oleh sebab itu, ada baiknya perusahaan menggunakan layanan on-premises yang fleksibel. Misalnya dengan menggunakan HPE GreenLake yang menawarkan kebutuhan infrastruktur TI lewat sistem pay-per-use.

“Solusi HPE GreenLake menawarkan keseimbangan, di mana semua biaya didasarkan pada penggunaan. Sehingga tidak ada lagi biaya-biaya tambahan yang terjadi di belakang. Apalagi perusahaan biasanya hanya fokus pada biaya inti di awal, tanpa melihat adanya potensi biaya lain (yang mungkin terjadi),” lanjutnya.

Tak lupa, ia juga menyebut jika layanan HPE GreenLake mampu menekan risiko kerugian, menambah value perusahaan, hingga menekan biaya tak diperlukan.

“HPE GreenLake merupakan layanan on-premises yang memiliki kemudahan dan fleksibilitas, sama halnya seperti berlangganan cloud,” tutupnya.

Dipaparkan oleh Business Development Manager HPE Pointnext Indonesia Juniardi Yusuf, HPE GreenLake menawarkan berbagai kebutuhan TI on-premises dengan pengalaman everything-as-a-service.

Artinya, perusahaan bisa meningkatkan dan menurunkan kapasitas dan kebutuhan TI sesuai dengan anggaran yang tersedia.

“Semua kebutuhan seperti storage, database, big data, hingga backup, bisa ditangani oleh HPE GreenLake,” ujar Juniardi.

Tak hanya dalam segi on-premises, HPE GreenLake juga dapat memonitor dan mengelola layanan public dan private cloud yang sudah digunakan perusahaan. Melalui dashboard terintegrasi HPE GreenLake Central, seluruh konsumsi data yang digunakan dapat dipantau dengan mudah.

Hadirnya HPE GreenLake tak hanya mempermudah perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur TI yang mumpuni, tetapi juga membantu memegang kendali atas penggunaannya secara menyeluruh.

Seminar Solusi Hybrid IT

Seminar ini memaparkan solusi HPE SimpliVity dengan platform hyperconverged, dan HPE Synergy dengan teknologi infrastruktur composable yang mampu mendukung transformasi bisnis dengan mengedepankan kecepatan dan efisiensi menuju “digital ready”.

Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto (kedua kiri), bersama Product Manager Tech Data Indonesia Deka Alpraeska (kiri), IT Head Yamazaki Indonesia Untung Rohwadi (kedua kanan), dan Senior Technology Specialist Hewlett Packard Enterprise Kelvin Frans (kanan) sedang berbincang mengenai keunggulan solusi HPE SimpliVity dan HPE Sinergy di sela-sela seminar bertajuk “Accelerating Speed to Market Through Hybrid IT”, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Seminar ini memaparkan solusi HPE SimpliVity dengan platform hyperconverged, dan HPE Synergy dengan teknologi infrastruktur composable yang mampu mendukung transformasi bisnis dengan mengedepankan kecepatan dan efisiensi menuju “digital ready”. FOTO/Istimewa

Source: https://tirto.id/seminar-solusi-hybrid-it-djCJ

Direct Release: Multipolar Technology Sajikan Solusi Hybrid IT dari HPE

Kadang perusahaan merasa infrastruktur teknologinya berjalan baik-baik saja. Namun seiring transformasi digital saat ini dan kebutuhan bisnis ke depannya, perusahaan perlu mengkaji ulang infrastruktur teknologinya, apakah mampu mendorong pengembangan bisnis menuju “digital ready”.

Menjawab tantangan tersebut, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bekerja sama dengan Tech Data Indonesia dan HPE menyelenggarakan seminar bertajuk “Accelerating Speed to Market Through Hybrid IT” (14/3) di Fairmont Hotel, Jakarta.

Dalam seminar ini dipaparkan mengenai solusi HPE SimpliVity dengan platform hyperconverged, dan HPE Synergy dengan teknologi infrastruktur composable yang mampu mendukung transformasi bisnis dengan mengedepankan kecepatan dan efisiensi.

Hadir sebagai pembicara tamu adalah PT Yamazaki Indonesia, produsen My Roti asal Jepang dengan pabrik di Deltamas, Cikarang, yang berbagi pengalamannya setelah mengadopsi HPE SimpliVity yang diimplementasikan oleh Multipolar Technology.

Yamazaki Indonesia mengakui adanya peningkatan kinerja infrastruktur sehingga mampu mendukung operasional bisnisnya dengan lebih baik dibanding sebelumnya. Sinkronisasi data penjualan dari 5000 outlet yang sebelumnya memakan waktu 4 jam, setelah menggunakan HPE SimpliVity hanya memerlukan waktu 1 jam saja.

“Solusi HPE SimpliVity yang siap pakai ini memang mampu merampingkan operasional TI dengan platform hyperconverged yang menyajikan kecepatan, kemudahan, dan efisiensi. Pemanfaatan HPE SimpliVity dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan storage, dimana proses backup dapat dilakukan lebih cepat dan tidak memerlukan konfigurasi khusus, serta mudah dimonitor melalui single device,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology, kepada media, di sela-sela seminar.

HPE Synergy dengan infrastruktur composable-nya merupakan solusi yang ringkas dan praktis, yang menggabungkan kapasitas server, storage dan network dalam satu perangkat.
“Platform ini mampu mengelola workload yang mencakup virtualisasi, container, bahkan physical. Dengan memanfaatkan teknologi HPE SimpliVity dan HPE Synergy, perusahaan dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital saat ini,” kata Kelvin Frans, Senior Technology Specialist Hewlett Packard Enterprise menambahkan.

Pada kesempatan ini, Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi barunya yaitu aplikasi persuratan MailApp. MailApp mempermudah dan mempercepat pengelolaan dan administrasi persuratan dengan pengarsipan yang terpusat, pelacakan surat yang mudah, fleksibilitas akses melalui aplikasi mobile, standardisasi format, paperless, dan SLA berikut dashboard. Solusi ini tentunya merupakan jawaban bagi perusahaan yang memiliki volume surat masuk, disposisi surat dan surat keluar dalam volume besar, ratusan hingga ribuan surat per bulannya.

Source: http://www.jagatreview.com/2019/03/direct-release-multipolar-technology-sajikan-solusi-hybrid-it-dari-hpe/

Solusi HPE Bikin Perusahaan Makin Siap Transformasi Digital

Kadang perusahaan merasa infrastruktur teknologinya berjalan baik-baik saja. Namun seiring transformasi digital saat ini dan kebutuhan bisnis ke depannya, perusahaan perlu mengkaji ulang infrastruktur teknologinya, apakah mampu mendorong pengembangan bisnis menuju ‘digital ready’.

Menjawab tantangan tersebut, PT Multipolar Technology Tbk bekerja sama dengan Tech Data Indonesia dan HPE membahas solusi HPE SimpliVity dengan platform hyperconverged, dan HPE Synergy dengan teknologi infrastruktur composable yang mampu mendukung transformasi bisnis dengan mengedepankan kecepatan dan efisiensi.

HPE Synergy dengan infrastruktur composable-nya merupakan solusi yang ringkas dan praktis, yang menggabungkan kapasitas server, storage dan network dalam satu perangkat.

“Platform ini mampu mengelola workload yang mencakup virtualisasi, container, bahkan physical. Dengan memanfaatkan teknologi HPE SimpliVity dan HPE Synergy, perusahaan dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital saat ini,” kata Senior Technology Specialist Hewlett Packard Enterprise, Kelvin Frans, dalam keterangannya, Jumat 15 Maret 2019.

Produsen My Roti asal Jepang dengan pabrik di Deltamas, Cikarang, PT Yamazaki Indonesia, berbagi pengalamannya setelah mengadopsi HPE SimpliVity yang diimplementasikan oleh Multipolar Technology.

Yamazaki Indonesia mengakui adanya peningkatan kinerja infrastruktur sehingga mampu mendukung operasional bisnisnya dengan lebih baik dibanding sebelumnya.

Sinkronisasi data penjualan dari 5000 outlet yang sebelumnya memakan waktu 4 jam, setelah menggunakan HPE SimpliVity hanya memerlukan waktu sejam saja.

“Solusi HPE SimpliVity yang siap pakai ini memang mampu merampingkan operasional TI dengan platform hyperconverged yang menyajikan kecepatan, kemudahan, dan efisiensi. Pemanfaatan HPE SimpliVity dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan storage, yang mana proses backup dapat dilakukan lebih cepat dan tidak memerlukan konfigurasi khusus, serta mudah dimonitor melalui single device,” kata Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology, Jip Ivan Sutanto.

Pada kesempatan ini, Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi barunya yaitu aplikasi persuratan MailApp. MailApp mempermudah dan mempercepat pengelolaan dan administrasi persuratan dengan pengarsipan yang terpusat, pelacakan surat yang mudah, ?eksibilitas akses melalui aplikasi mobile, standardisasi format, paperless, dan SLA berikut dashboard.

Solusi ini tentunya merupakan jawaban bagi perusahaan yang memiliki volume surat masuk, disposisi surat dan surat keluar dalam volume besar, ratusan hingga ribuan surat per bulannya.

Source: https://www.viva.co.id/digital/digilife/1130677-solusi-hpe-bikin-perusahaan-makin-siap-transformasi-digital

Multipolar Technology Sajikan Solusi Hybrid IT dari HPE

Perusahaan terkadang merasa infrastruktur teknologinya berjalan baik-baik saja. Namun, seiring transformasi digital saat ini dan kebutuhan bisnis ke depannya, perusahaan perlu mengkaji ulang infrastruktur teknologinya, apakah mampu mendorong pengembangan bisnis menuju digital ready.

Menjawab tantangan tersebut, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bekerja sama dengan Tech Data Indonesia dan HPE menyelenggarakan seminar bertajuk ‘Accelerating Speed to Market Through Hybrid IT’ di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Dalam seminar ini, dipaparkan mengenai solusi HPE SimpliVity dengan platform hyperconverged, dan HPE Synergy dengan teknologi infrastruktur composable yang mampu mendukung transformasi bisnis dengan mengedepankan kecepatan dan efisiensi.

Hadir sebagai pembicara tamu adalah PT Yamazaki Indonesia, produsen My Roti asal Jepang dengan pabrik di Deltamas, Cikarang, yang berbagi pengalamannya setelah mengadopsi HPE SimpliVity yang diimplementasikan oleh Multipolar Technology.

Yamazaki Indonesia mengakui adanya peningkatan kinerja infrastruktur sehingga mampu mendukung operasional bisnisnya dengan lebih baik dibanding sebelumnya. Sinkronisasi data penjualan dari 5.000 outlet yang sebelumnya memakan waktu 4 jam, setelah menggunakan HPE SimpliVity hanya memerlukan waktu 1 jam saja.

“Solusi HPE SimpliVity yang siap pakai ini memang mampu merampingkan operasional TI dengan platform hyperconverged yang menyajikan kecepatan, kemudahan, dan efisiensi. Pemanfaatan HPE SimpliVity dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan storage, dimana proses backup dapat dilakukan lebih cepat dan tidak memerlukan konfigurasi khusus, serta mudah dimonitor melalui single device,” terang Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology, Jip Ivan Sutanto, di sela-sela seminar.

HPE Synergy dengan infrastruktur composable-nya merupakan solusi yang ringkas dan praktis, yang menggabungkan kapasitas server, storage dan network dalam satu perangkat. “Platform ini mampu mengelola workload yang mencakup virtualisasi, container, bahkan physical. Dengan memanfaatkan teknologi HPE SimpliVity dan HPE Synergy, perusahaan dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital saat ini,” tambah Senior Technology Specialist Hewlett Packard Enterprise, Kelvin Frans.

Pada kesempatan ini, Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi barunya yaitu aplikasi persuratan MailApp. MailApp mempermudah dan mempercepat pengelolaan dan administrasi persuratan dengan pengarsipan yang terpusat, pelacakan surat yang mudah, fleksibilitas akses melalui aplikasi mobile, standardisasi format, paperless, dan SLA berikut dashboard.

Solusi ini tentunya merupakan jawaban bagi perusahaan yang memiliki volume surat masuk, disposisi surat dan surat keluar dalam volume besar, ratusan hingga ribuan surat per bulannya.

Source: Investor Daily